Suasana di penginapan pada malam itu sangat sunyi. Mungkin karena penduduk sekitar sedang mempersiapkan upacara perayaan kejayaan kerajaan Alexander selama dua ribu tahun ini. Orang – orang Alexander beranggapan penyatuan dunia terjadi karena hebatnya bangsa Alexander yang menjadi satu – satunya kerajaan yang selamat pada saat itu, dan lagi orang yang menyatukan juga yang menjadi Raja pertama Bumi adalah orang Alexander, yaitu Grieve Heartz.
Ray merasa bosan karena ia belum menerima misi dari Sword Barrack. Setelah berpikir panjang, ia memutuskan untuk pergi mencari angin segar. Mungkin jika ia pergi jalan – jalan, kepalanya menjadi lebih segar. Di tengah perjalanan antara penginapan dan kuil terlihat orang – orang sedang bersujud kepada api unggun yang sangat aneh. Api itu tidak berwarna merah atau jingga, melainkan berwarna ungu dan sekali – kali mengeluarkan api berwarna – warni. Di dekat api unggun terlihat seorang monk sedang membacakan do’a.
“ Upacara apa ini?” Kata Ray pelan. Ia melihat di sekeliling, lalu matanya tertuju pada seorang gadis yang memakai kimono putih. Wanita itu seperti tidak asing lagi bagi Ray. Tapi siapakah wanita itu? Ray mendekati wanita itu, ketika Ray berada tepat di samping gadis itu, gadis itu menoleh dan menatap Ray.
“ Ternyata kau datang juga, Ray. Cepatlah bersujud!” Ray merasa sangat kenal dengan suara gadis itu.
Ray menajamkan matanya dan menatap serius gadis itu dan mengingat – ingat lagi.
“ Ada apa, Ray? Tingkah lakumu hari ini aneh sekali?” Kata Gadis itu. Kini Ray merasa ingat dengan gadis itu.
“ A- Alice???” Kata Ray kaget.
“ Memangnya kenapa kalau aku Alice!? Kau ini aneh sekali, Ray.” Kata Alice dengan nada yang jengkel.
“ Kau terlihat berbeda sekali hari ini. Kau tampak sangat anggun.” Kata Ray polos.
“ Be- benarkah? Tadinya aku merasa sangat tidak percaya diri untuk menggunakan kimono ini. Aku merasa akan terlihat sangat gendut, jelek,…”
“ Tidak, kau terlihat sangat cantik malam ini. Sampai – sampai aku tidak mengenalimu tadi.” Kata Ray.
“ Wah, aku malu…” Wajah Alice merah padam.
“ Ehm… Ehm…” Ada suara batuk dari belakang. Ketika Ray dan Alice menoleh ke belakang, ternyata seorang monk sudah ada di belakang mereka dengan wajah sedikit cemberut. “ Summoner Alice aku mohon untuk sedikit tenang, kita semua sedang mengadakan upacara dengan hikmat.”
“ Maaf…” Kata Alice dan Ray bersamaan. Muka mereka sangat merah karena malu.
Upacara dilanjutkan kembali, kini api unggun itu semakin tinggi dengan warna yang semakin indah. Soul – soul berdatangan dan memasuki api unggun itu.
“ Upacara apa ini sebenarnya?” Tanya Ray dengan sedikit berbisik.
“ Upacara pemanggilan yang diadakan dua ratus tahun sekali…” Kata Alice dengan wajah tak bersemangat.
“ Upacara pemanggilan?” Tanya Ray.
“ Ya, upacara pemanggilan summon sphere spesial yang terdapat di Alexander ini.” Kata Alice dengan nada yang tak berubah.
“ Bukankah itu sangat hebat? Kita bisa melihat summon sphere yang melegenda itu.” Kata Ray.
“ Yang dipanggil bukanlah summon sphere spesial yang baru, tapi summon sphere yang ada dua ribu tahun lalu, yaitu Bahamut.”
“ Bukankah itu lebih hebat lagi, kita mendapat kesempatan untuk melihat summon sphere spesial yang telah lenyap dua ribu tahun lalu. Lalu kenapa wajahmu terlihat sedih begitu?” Tanya Ray penasaran melihat ekspresi Alice yang murung.
“ Memang ini adalah kesempatan yang langka untuk dapat menyaksikan Bahamut, tapi yang membuatku sedih adalah cara pemanggilannya.” Kata Alice.
“ Cara pemanggilannya?”
“ Untuk memanggil Bahamut yang sudah lenyap dari dunia ini, kita harus menggunakan mantra sacrifation yang memerlukan energi yang sangat besar. Karena itu hanya monk-lah yang dapat menggunakan mantra itu.” Jelas Alice.
“ Lalu kenapa?” Ray menatap Alice dengan serius. “ Oh… Aku tahu, kau cemburu karena tak memiliki kemampuan itu, padahal kau seorang summoner.” Tebak Ray.
“ Cemburu… Kurasa tidak. Karena mantra ini akan menyedot seluruh energi dari tubuh kita hingga habis…”
“ Jangan – jangan…” Kata Ray ragu.
“ Ya, itu adalah mantra yang harus ditukar dengan kematian. Monk itu akan mati…” Alice memberitahu.
“ Mati!!!???” Kata Ray setengah berteriak.
“ Sush!!!” Kata monk yang ada di belakang mereka.
“ Kenapa monk itu tidak menolaknya?” Tanya Ray.
“ Bagi monk kesempatan ini sangat langka dan suatu kehormatan bagi mereka. Mereka sangat rela mengorbankan nyawanya agar dapat memanggil Bahamut.”
“ Sial…”
“ Diamlah, upacara akan segera dimulai.” Alice memberitahu.
Monk yang ada di dekat api unggun mulai membacakan mantra, sebuah diagram sihir muncul di bawah kakinya. Api unggun semakin besar dan menari – nari di angkasa. Begitu si monk selesai membacakan mantra, dari mulutnya keluar sebuah cahaya. Ray sangat yakin bahwa cahaya itu adalah sebuah soul. Setelah soul keluar dari mulutnya, monk itu terjatuh ke tanah. Soul yang keluar dari mulut monk itu terbang ke angkasa dan menyatu dengan api unggun. Api semakin besar dan menjulang ke atas. Semakin lama api itu mulai membentuk sesuatu. Semua orang terpukau melihat pembentuk api itu. Api itu telah membentuk suatu makhluk dengan sayap yang besar.
“ Bahamut… Bahamut… Bahamut…” Orang mengelu – elukan nama makhluk itu.
Makhluk itu semakin lama terlihat semakin jelas. Dari arah hutan, ratusan soul berterbangan menuju api yang sudah menyerupai makhluk dan masuk ke dalamnya. Kini makhluk itu telah terbentuk dengan sempurna. Makhluk itu bertubuh besar dan menyerupai naga. Tubuhnya berwarna hitam kelam. Matanya berwarna merah menyala. Dari mulutnya yang bergigi tajam, keluar cairan kental berwarna bening. Ray yakin bahwa itu adalah air liur dari makhluk itu.
“ Itukah Bahamut yang legendaris itu?” Tanya Alice terkagum – kagum.
“ E- entahlah…” Jawab Ray.
Tiba – tiba dari dalam kepalanya muncul bayangan sesosok makhluk berbentuk naga. Makhluk itu berwarna cokelat dan bermata tajam tapi sangat jernih. Makhluk itu berbeda sekali dengan makhluk yang berada di hadapannya itu. Makhluk yang berada di dalam bayangan Ray terlihat lebih bersahabat.
“ Itu bukan aku yang sebenarnya…” Kata makhluk yang ada dalam bayangan Ray.
Kini kesadaran Ray telah kembali lagi. Mukanya terlihat sangat pucat. Keringat dingin mengalir dari wajahnya.
“ Dia bukan Bahamut…” Kata Ray dengan suara gemeteran.
“ Bu- bukan?? Apa maksudmu?” Tanya Alice bingung.
“ Cepatlah kalian lari! Makhluk itu bukan Bahamut tapi Dark Bahamut!” Ray mencoba memberitahu para penduduk.
Namun, reaksi para penduduk tak seperti yang diharapkan Ray. Para penduduk menganggap Ray sudah gila dan kembali memandang kagum makhluk yang ada di hadapannya itu.
“ Alice percayalah padaku.” Kata Ray.
“ Ta- tapi…” Alice kebingungan.
“ Kumohon kali ini saja percayalah padaku!” Ray memohon.
“ Baiklah, ray. Tapi apa yang akan kita lakukan jika makhluk itu benar – benar bukan Bahamut?” Tanya Alice.
“ Entahlah, aku merasa kita harus bersembunyi dari makhluk itu.” Ray segera beranjak dari tempatnya dan segera berlari menuju sebuah bangunan. “ Ayo Alice! Sebelum makhluk itu sempurna.”
Alice segera mengikuti Ray dan memasuki bangunan itu.
Makhluk itu mulai bergerak. Dalam sekejap saja makhluk itu membunuh belasan penduduk. Orang – orang yang lolos dari serangan makhluk itu mulai sadar bahwa yang diucapkan Ray adalah benar. Makhluk itu bukanlah Bahamut seperti yang diharapkan mereka. Para penduduk mulai menyebar dan berlarian ke segala arah. Namun, makhluk itu mulai memburu dan membunuh para penduduk satu persatu.
“ Makhluk apakah itu itu sebenarnya?” Tanya Alice ketakutan. Keringat dingin mengucur dari dahinya.
“ Entahlah…” Kata Ray terngah – engah.
“ Tapi, tadi kau bilang bahwa makhluk itu adalah Dark Bahamut?” Tanya Alice.
“ Sebenarnya akupun tidak mengetahui pastinya. Saat makhluk itu tercipta, tiba – tiba muncul sekelebat bayangan yang memberitahuku bahwa itu bukan Bahamut yang sebenarnya.” Jelas Ray. Kedua matanya terpaku melihat kelakuan brutal dari makhluk buas itu.
“ Zrek…” Suara benda yang menggelinding di lantai. Keduanya melihat benda yang baru saja keluar dari ransel Ray itu. Ternyata benda itu adalah memorial sphere yang ditemukan Ray sewaktu di desa Establishment.
“ Itu?” Tanya Alice.
“ Hanya memorial sphere yang kutemukan di perjalan menuju desa Bloom. Tadinya aku mau melihatnya di mesin pembaca memorial sphere tapi tidak sempat.” Ketika Ray memandang ke depan ternyata ia melihat suatu benda yang selama ini dicarinya. “ Bukankah ini mesin pembaca memorial sphere? Tak kusangka kita sedang berada di musium Alexandria City.” Ray mendekati mesin itu.
“ Sekarang bukan saatnya untuk melihat apa yang ada di dalamnya, Ray.” Alice memperingatkan.
“ Aku tahu, tapi entah mengapa aku merasa harus melihat isi sphere ini sekaranga juga.” Ray memasangkan sphere ke dalam lekukan yang ada di depan mesin. “ Bersiaplah…”
Ray menurunkan tuas yang ada di samping mesin dan menekan tombol mesin. Seberkas cahaya muncul di udara. Layaknya televisi, cahaya itu menggambarkan sesuatu dengan jelas.
Terlihat enam orang berkerumun di dekat tempat tidur. Seorang pria pucat dengan janggut dan kumis tergeletak lemah di atas tempat tidur, sedangkan yang lainnya terlihat sedang bersedih. Seorang wanita yang berada dekat dengan pria yang tergolek di tempat tidur itu menangis keras.
“ Grieve… Grieve… Kenapa kau begitu cepat meninggalkan kami semua? Padahal anak kita masih sangat kecil.” Kata wanita itu.
“ Tenanglah, Panya. Aku sangat mengerti kesedihanmu itu. Meninggalnya Grieve merupakan kehilangan terbesar bagi Kerajaan Persatuan Ressy* dan bagi kami khususnya.” Kata seorang pria berambut cokelat yang dikenal Ray dengan nama Jeremy. Mungkinkah ini menggambarkan keadaan dua ribu tahun yang lalu?
“ Tak kusangka kelima penjaga kuil* muncul tiba – tiba dengan keadaan yang mengerikan. Karena merekalah, Grieve harus mengorbankan nyawanya untuk menyegel mereka.” Kata seorang wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik.
“ Menurut hematku, penasehat Lilith. Para penjaga kuil muncul dengan aura jahat yang kental karena lenyapnya summon sphere spesial. Hilangnya penjaga dan penstabil aura jahat membentuk makhluk baru yang tercipta karena efek samping dari hilangnya summon sphere.” Kata seorang kakek bungkuk.
“ Lalu apa yang harus kita lakukan, tuan Phoenix?” Tanya seorang pemuda.
“ Panggil saja aku Gandalf, Jonathan. Mungkin sebagai keturunan keluarga Marine dan kalian semua mengetahui bahwa ada semacam mantra sihir pengorbanan di Kitab Hari Akhir Sheren** yang asli.” Kata Gandalf.
“ Tentu saja kami semua mengetahuinya, bahkan aku yang dari keluarga Eve saja mengetahuinya.” Kata seorang pemuda yang lain.
“ Bagus, karena itu aku ingin menciptakan summon sphere dan penjaga kuil yang baru untuk mengisi kekosongan yang ada. Dengan begitu aku yakin kedamaian dunia akan tercipta kembali.” Jelas Gandalf.
“ Aku rasa semua itu masuk akal. Lalu siapakah yang akan menjadi espirit*** untuk menjadi penjaga kuil?” Tanya penasehat Lilith.
“ Aku bersedia melakukannya.” Kata Jeremy tegas. Pandangan matanya penuh dengan keyakinan.
“ Kurasa tidak, Jeremy. Kau masih terlalu muda untuk mengorbankan jiwamu. Biar aku saja.” Kata penasehat Lilith.
“ Tapi kedudukanmu terlalu penting bagi kerajaan ini, Lilith. Biar aku saja.” Kata Gandalf.
“ Biar aku saja. Aku bersedia melakukan apa saja demi mengabdikan diri untuk kerajaan ini.” Kata Jonathan.
“ Tidak, biarkan aku saja yang melakukannya.” Kata Keanu Eve.
“ Bagaimana kalau kita semua melakukan ritual itu? Bukankah kita memerlukan lima penjaga kuil?” Kata Panya memberikan saran.
“ Benar juga, karena itu aku bisa menjadi salah satunya.” Kata Jeremy girang.
“ Tidak, Jeremy. Kau tidak boleh mengorbankan dirimu.” Kata Panya lembut.
“ Bukankah kau bilang yang akan melakukan itu semua adalah kita yang ada di sini?” Jeremy terlihat kebingungan. Ia memandang pandangan mata Panya yang penuh arti. “ Jangan – jangan…”
“ Ya aku yang akan menjadi salah satunya.” Jawab Panya.
Yang lainnya mengerti keputusan Panya itu dan tidak berani membantahnya. Sedangkan Jeremy tidak bisa menerima itu semua.
“ Bukankah kau memiliki Jack Heartz Jr untuk kau lindungi? Selain itu kau merupakan Ratu di kerajaan ini. Jadi kau tidak bisa…” Kata Jeremy beradu argumen.
“ Bisa, Jeremy. Seperti yang kau bilang, aku adalah Ratu di kerajaan ini, jadi aku berhak untuk memutuskan siapa yang akan menjadi penjaga kuil. Dan aku memutuskan untuk memilih diriku untuk menjadi salah satu dari mereka. Selain itu aku punya alasan lain…” Panya memandang Grieve dengan mata yang berbinar.
Jeremy yang mengerti alasan Panya langsung tertunduk lesu.
Tiba – tiba gambar yang dipancarkan sphere menjadi buram dan ketika menjadi jelas kembali, latar belakang pemandangan telah berubah. Kini pemandangan telah berganti menjadi keadaan di kuil. Suasana di sana sangat sunyi, hanya terlihat seorang pemuda yang Ray kenal dengan nama Jeremy sedang duduk termenung.
“ Hai, namaku Jeremy Vain. Akhirnya kelima summon sphere spesial telah selesai dibuat. Do’a kan saja semoga berhasil…” Kata Jeremy dengan pandangan menatap langsung ke arah Ray dan Alice.
Gambar kembali lenyap. Saat gambar mulai jernih kembali, pemandangan telah berubah di suatu padang rumput. Terlihat makhluk seperti naga besar hitam dengan mata berwarna merah darah. Ray yakin sekali bahwa makhluk itu sama dengan makhluk yang ada di luar sana.
Terlihat Jeremy sedang memegang pedang yang kini menjadi miliknya, Grieve Heartz. Jeremy mengambil satu dari lima sphere yang tergantung di lehernya untuk dipasangkan di pedangnya. Dengan sekali tebas, makhluk menyeramkan itu langsung lenyap.
Gambar kembali lenyap. Saat gambar mulai kembali jernih, pemandangan telah berubah menjadi keadaan di kuil. Ya, kuil yang sama disaat Ray menerima pedang dari Jeremy.
“ Akhirnya tiba juga dimana aku harus menjadi bagian dari espirit. Walaupun aku tidak menjadi penjaga kuil, aku sangat bahagia sekali karena aku harus menyegel pedang ini dengan nyawaku. Semoga saja aku sudah cukup berarti untuk Grieve.” Jeremy membacakan mantra. Seluruh tubuhnya terkena cahaya aneh.
Pasir – pasir yang berada di sekitar mulai menyelimuti tubuh Jeremy sedikit demi sedikit. Jeremy terlihat sedang menahan rasa sakit yang amat sangat.
“ Sebelum aku pergi, aku ingin memberitahu pada siapa pun anda. Aku merasakan hawa yang sangat jahat dari dimensi lain. Menurut desas – desus ini karena Raja Satan mulai menerobos Sheren. Semoga saja perkiraanku salah.” Kata Jeremy.
Gambar lenyap kembali, namun kali ini tidak ada lagi gambar yang muncul dan mesin pembaca memorial sphere berhenti bekerja. Ray merasa paham sekali dengan yang baru saja diceritakan sphere ini. Meskipun saat ini Ray belum bisa mengalahkan makhluk itu, namun Ray bertekad untuk menjadi lebih kuat. Dengan cara mengumpulkan keseluruhan summon sphere spesial.
“ Alice, bersiap – siaplah.” Kata Ray.
“ Bersiap untuk apa?” Tanya Alice bingung.
“ Kita akan mengumpulkan keseluruhan summon sphere spesial.” Jelas Ray.
“ Tapi, bagaimana dengan makhluk itu? Kita tidak bisa meninggalkan makhluk itu begitu saja. Bisa – bisa seluruh warga Alexandria mati dibunuh olehnya.” Kata Alice.
“ Lalu? Bisa apa kita sekarang? Kau pikir kita yang sekarang bisa mengalahkannya? Kau baru saja melihatnya kan? Makhluk itu tidak sendirian, tapi masih ada empat lagi makhluk yang sama atau bahkan lebih mengerikan dari Dark Bahamut!” Bentak Ray. Baru kali ini Alice melihat Ray seperti itu.
“ R- Ray…” Kata Alice ragu.
“ Maafkan aku Alice, aku bingung sekali. Aku kesal sekali dengan diriku yang lemah ini. Aku kira aku telah menjadi lebih kuat. Tapi ketika melihat Dark Bahamut, jangankan melawannya, melihatnya pun aku sudah merinding. Oleh karena itu aku ingin menjadi lebih kuat.” Jelas Ray.
Alice tersenyum. Tangannya menggenggam jemari Ray. Terasa oleh Alice jemari Ray yang dingin.
“ Aku mengerti, Ray. Mari kita cari kelima summon sphere spesial bersama – sama.” Kata Alice. Sinar bulan menembus jendela dan menyinari rambut Alice yang panjang.
“ Ya.” Kata Ray tersenyum.
Keduanya mulai berdiri. Ray mengambil memorial sphere dari mesin dan memasukan sphere itu ke dalam sakunya. Lalu keduanya pergi menuju pintu belakang.
Saat keluar dari gedung, Ray melihat Dark Bahamut sedang bertarung dengan para swordman, archer*, bowman** dan blackmage, sedangkan priest dan monk berada di belakangnya untuk melindungi prajurit yang berada di depan.
“ Maafkan aku, tapi kumohon bertahanlah hingga aku berhasil mengumpulkan semua sphere.” Kata Ray memohon dalam hati.
Keduanya pergi menuju pintu gerbang selatan dan hilang dalam gelapnya hutan.
* Kerajaan Persatuan Ressy ialah nama Kerajaan sesaat setelah penyatuan seluruh dunia (Sheren). Namun nama itu dirubah menjadi Dunia Manusia oleh Raja generasi ke-2, yaitu Jack Heartz Jr. Perubahan itu dilakukan karena sifat keras sang Raja yang menganggap bahwa mengenang masa lalu hanya membuat mereka lemah.
*Penjaga kuil adalah sebutan bagi makhluk yang muncul akibat pemanggilan summon sphere. Dahulu (tepatnya 2900-an tahun lalu) banyak sekali penjaga kuil, namun karena terjadinya perang dimana keempat kerajaan besar pada saat itu, yaitu Seiryu, Sahara, Alexander dan Heaven menggunakan penjaga kuil sebagai senjata. Karena itulah banyak summon sphere yang lenyap. 900 tahun kemudian, karena terjadinya peristiwa penyatuan dunia oleh Grieve Heartz, munculah kelima penjaga kuil legendaris secara serentak, yaitu Bahamut, Basilisk, Qoazholqoathel, Angel dan Alexander untuk menyelamatkan dunia dari ancaman Dewa Sangra. Semenjak itu seluruh penjaga kuil lenyap dari dunia ini sampai beberapa tahun kemudian muncul lima summon sphere spesial yang baru dan 1000 tahun kemudian tercipta satu lagi summon sphere spesial yang baru.
** Kitab peninggalan seorang Dewi bernama Alexander Heartz saat akan kembali ke Hereafter setelah masa hukumannya habis. Kitab itu meramalkan tentang kehancuran yang akan terjadi di Sheren. Namun Grieve dan kawan – kawan berhasil merubah ramalan itu.
*** Espirit ialah sebutan bagi roh yang mengorbankan jiwanya untuk menjadi seorang penjaga kuil. Belum lama Ray pernah bertemu dengan espirit Qoazholqoathel dan Jeremy.
* Archer adalah profesi pertama yang menggunakan panah sebagai senjatanya. Seperti halnya ninja, archer sangat cocok dalam pertarungan di hutan karena archer memiliki kemampuan untuk memakai kekuatan alam. Untuk menjadi seorang archer, seseorang dapat mengikuti ujian di Archer Guild yang terletak di desa Zazagas. Profesi berikutnya adalah hunter.
** Bowman adalah profesi pertama yang menggunakan bowgun sebagai senjatanya. Profesi ini sangat mirip sekali dengan profesi archer, perbedaan yang paling mendasar adalah archer lebih banyak bertugas di hutan sedangkan bowman lebih sering bertugas di sekitar kastil. Untuk menjadi seorang bowman seseorang harus mengikuti ujian di Bowman Guild yang terletak di Alexandria. Profesi selanjutnya adalah catapult.
0 komentar:
Posting Komentar